SUKABUMI, www.onenewsoke.com/
Miris, sampai saat ini akses jalan yang ada di wilayah Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas. Salah satunya di jalan Cigadung Kedusunan Ciawet Cikadal, Desa Mandrajaya Kecamatan Ciemas. Belum adanya perhatian Khusus Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah untuk rencanakan atau perbaikan Jalan yang dilakukan. Padahal wilayah tersebut masuk Kawasan Unesco Global Geopark (UGG), Rabu 18 Agustus 2021.
Perlu diketahui bersama, jalan Ciawet Cikadal tersebut merupakan akses utama warga Desa Mandrajaya beraktivitas. Walaupun memang ada jalan alternatif satunya. Namun tidak bisa untuk di lalui kendaraan roda 4, yang biasa mengangkut hasil bumi warga masyarakat Desa Mandrajaya kesahariannya.
Ini tentunya harus menjadi PR atau bahkan menjadi skala prioritas pemerintah, baik ditingkat pusat maupun Daerah. Karena kenapa?, Bahwa Desa Mandrajaya merupakan bagian dari wilayah yang masuk pada Zona UGG ( Unesco Global Geopark) atau Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Yang saat ini menjadi pusat perhatian Internasional, terutama di sektor Wisatanya.
Semua mengetahui, Sukabumi setelah menyandang predikat Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang diakui oleh Unesco (UGG). Adapun tujuan dari Geopark itu sendiri adalah “MEMULIAKAN BUMI MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT “, ini tentunya sangat berkaitan sekali dengan persoalan Jalan yang menjadi Jantungnya ekonomi masyarakat pedesaan, terkhusus di wilayah Desa Mandrajaya.
Tim www.onenewsoke.com/ mencoba mendatangi lokasi Jalan tersebut, informasi yang didapat dari warga setempat. Sudah tahunan jalan tersebut belum pernah tersentuh pembangunannya.
CN ( inisial), salah satu warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan,

"Sudah taunan akses jalan belum pernah ada perbaikan, padahal jalan ini satu-satunya akses buat kami saat mengirim hasil bumi kelola seperti Cabai, Pisang, Padi dan lainnya. Dan kami disini belum pernah namanya merasakan jalan aspal pa,"ungkap CN saat di Konfirmasi www.onenewsoke.com/ dilokasi tersebut.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Mandrajaya Agustina Abdul Hasanudin menjelaskan, bahwa jalan tersebut adalah merupakan jalan Desa, jalur Lintasan Ciawet Cikadal,
“Pada tahun 2020, kami sudah melakukan perbaikan jalan lainnya yang menyambung ke jalan Ciawet Cikadal tersebut, namun saat itu dengan munculnya wabah Non Alam, yaitu Corona. Akhirnya semuanya dihentikan sementara waktu. Karena semua anggaranya kena Refocusing pada penanganan Pandemi itu,”terang Agus.
Agus pun menambahkan, pemerintah Desa tidak pernah berhenti untuk terus melakukan upaya konsolidasi dengan Dinas terkait perihal Jalan yang ada di wilayahnya,
“Ya, tentunya perlu kesabaran dalam situasi sekarang ini. Semua sendi sendi kehidupan Masyarakat, khususnya di Desa Mandrajaya dalam keadaan terpuruk dampak dari Pandemi ini. Akan tetapi kami pun berharap Pemerintah Daerah maupun Pusat untuk terus bisa menjadikan persoalan Jalan di wilayah Desa Mandrajaya menjadi Skala prioritas. Karena ini sangat menunjang terhadap peningkatan ekonomi warga dan juga di sektor wisatanya, karena Mandrajaya kaya akan Destinasi Wisatanya yang sudah diakui oleh Unesco (UGG),” harap Kades Agus mengakhiri pembicaraannya. (*One)