SUKABUMI, www.onenewsoke.com/
Puluhan Wartawan dari berbagai Media (Cetak, Online, dan TV Streaming – red) melakukan aksi massa dengan mendatangi Kantor Bupati Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 21 Juni 2021.
Aksi tersebut merupakan buntut dari pernyataan kontroversi sang Bupati Ade Yasin yang mengkategorikan Profesi Wartawan dengan sebutan Wartawan Bodrex, Wartawan Bodong dan Wartawan asli.
Pernyataan itu dilontarkan Ade Yasin pada saat acara rebo keliling (Boling), hari Rabu 16 Juni 2021 di wilayah Kalapanunggal. “Wartawan bodrex dan wartawan bodong, saya membawa wartawan asli,” katanya.
Puluhan Wartawan yang tergabung dalam Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR) itu saat melakukan aksi sempat terjadi ketegangan dengan aparat yang berjaga dari Kepolisian dan Satpol PP.
Salah seorang wartawan yang bergabung dalam barisan AIPBR, sebut saja SM diduga dipukul oleh oknum yang memakai baju berwarna putih, kemudian dibawa ke Mapolres Bogor.
Setelah dari Mapolres Bogor, SM kemudian dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan kekerasan yang dialaminya.
Ketua Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR), Hero Akbar N atau biasa dipanggil Moses mengatakan, sangat menyayangkan atas kejadian itu.
“Aksi yang dilakukan rekan-rekan di kantor Bupati Bogor adalah untuk meminta kepada Ade Yasin agar meminta maaf atas lontaran ucapannya,” tegas Moses kepada Awak Media, (21/6).
AIPBR meminta agar Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin untuk mengklarifikasi ucapan wartawan Bodrex dan wartawan asli.
“Ini merupakan sikap kami, tentunya aksi akan kami lanjutkan dengan gelombang massa yang lebih besar apabila dalam waktu 7x 24 jam Bupati Bogor tidak mengklarifikasi ucapannya, tutup Moses.
Hingga usai aksi, dari perwakilan Pemkab Bogor tidak ada yang menerima tuntutan dari AIPBR, yakni Ade Yasin untuk meminta maaf dihadapan rekan-rekan wartawan. (Red)








