One

Inilah Keluhan Owner Industri Rumahan Citarik Sport Sandal Lokal, Kwalitas Internasional

Sukabumi,www.onenewsoke.com/

Keberadaan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) patut diapresiasi, pasalnya sejauh ini mereka cukup membantu mendorong dalam upaya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Namun tidak bisa di pungkiri dalam menghadapi masa pandemi seperti sekarang ini banyak pelaku UMKM yang terkena dampaknya, seperti halnya yang dialami salah satu Home Industri Citarik Sport yang bergerak di bidang Produksi Sandal.

Menurut Acun Sampurna Owner Citarik Sport, dampak dari pandemi Covid 19 dalam setahun terakhir cukup berpengaruh besar terhadap kegiatan usahanya.

“Sebelum pandemi kita bisa produksi mencapai 1.500 hingga 2.000 Pasang Sandal perbulan dengan dibantu oleh 7 karyawan, tapi untuk saat ini produksi kita menurun cukup signifikan sekitar 50% dan hanya dibantu oleh 2 atau 3 karyawan,” kata Acun saat didatangi langsung ke tempat kerjaannya oleh awak media www.onenewsoke.com/,Sabtu (07/03/21).

Usaha yang dirintis sejak tahun 2005 itu menurutnya sudah mengantongi Hak Paten Memiliki (HKI).Disamping  itu, brand asli dari Kabupaten Sukabumi ini juga sudah dikenal hingga ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, bahkan ada juga yang membawa produk ini ke Amerika Serikat untuk dipasarkan di sana.

Sementara untuk pemasarannya sendiri selain melalui outlet pribadi yang berada tidak jauh dari kediamannya di Desa Cijambe Kecamatan Cikidang, dia juga aktif di media sosial seperti Facebook dan Instagram yang dia manfaatkan sebagai sarana pemasaran Produknya.

“Ahamdulillah walaupun kegiatan usaha kita sedang menurun tetapi kita masih bisa bertahan dalam situasi sulit seperti sekarang ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Acun mengatakan, untuk kedepannya Citarik Sport ini akan melakukan kerjasama dengan orang dari Malaysia untuk pengadaan barang, “harusnya rencana itu sudah berjalan di awal Januari tahun ini, namun rencana itu di undur karena terkendala oleh pandemi,” terangnya.

Hal senada diungkapkan Deden Hidayat salah satu karyawan yang masih bertahan kerja,dirinya mengeluh semenjak adanya Covid-19 ini pendapatan upahnya cukup berkurang drastis, “dulu biasanya saya dapat upah borongan 600 ribu sampai 800 ribu rupiah dalam sepekan, tapi kalau sekarang saya hanya kebagian upah sekitar 300 ribuan saja,” tuturnya.

“Jujur saja saya merasa terpuruk dan berharap semoga pandemi ini cepat berlalu agar kembali normal seperti semula,”harap Deden.(*One/PSN)

Tinggalkan komentar