One

PSM Ahli Muda, Pendamping Desa dan CITAMANSAKTI: Gelar Pengukuran Indeks IPKP 2025

PSM Ahli Muda

ONENEWSOKE.COM

SUKABUMI, – Bertempat di Aula kantor Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, berlangsung kegiatan pengukuran indeks perkembangan kawasan pedesaan Ciwaru, Tamanjaya, dan Mekarsakti (CITAMANSAKTI) tahun 2025. Senin (15/12/2025).

Perlu diketahui bersama penilaian indeks IPKP indeks Desa adalah alat ukur strategis untuk menilai kondisi dan potensi Desa berdasarkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dan kegiatan tersebut juga membantu pemerintah daerah menyusun kebijakan pembangunan Desa yang tepat sasaran. Ini sasarannya dari Desa tertinggal hingga mandiri. Yang  menggunakan 42 indikator yang terbagi dalam tiga dimensi diantaranya; Daya saing, Keterkaitan, dan Keberlanjutan sumber daya nantinya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Andri Supriyadi, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahli Muda dari DPMD Kabupaten Sukabumi dan jajarannya, Sekmat Ciemas Zamzam Nursidik, Kepala Desa Mekarsakti Haji Dacep,  Ciwaru Sirojudin dan Tamanjaya Utis Sutisna, Pendamping Desa Padilah Wardan dan jajarannya, Sekdes Tamanjaya, Sekdes Mekarsakti dan Ciwaru.

Acara yang dibuka langsung Sekmat Ciemas sekitar pukul 09:48 WIB. Dimana kegiatan tersebut dalam agenda mengisi user Kabupaten yang diisi dengan deviden dari masing-masing desa di Citamansakti tersebut.

Padilah Wardan Pendamping Desa menjelaskan saat dikonfirmasi onenewsoke.com, “Tujuannya kegiatan ini adalah untuk  indeks pengukuran kawasan perdesaan (IPKP) di tahun 2025 terkait status kawasan Citamansakti. Karena kebelakang waktu sebelum bencana, IPKP Citamansakti statusnya mandiri, maka sekarang diukur ulang apakah berdampak tidak gitu,”tukasnya.

Sementara itu Andri Supriyadi, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahli Muda dari DPMD Kabupaten Sukabumi juga menuturkan

“Jadi pada intinya kegiatan hari ini itu kan Citamansakti itu ada indikator, bukan indikator ya, indeksnya gitu kan,”ungkapnya.

Lanjut Andri, “Jadi Citamansakti ini sekarang itu statusnya udah mandiri gitu kan. Nah untuk ke depan, jadi sekarang itu mulai anggaplah ini masuk periode, bukan periode ya tapi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Jadi kita mulai dari nol, anggaplah kita itu keadaan sekarang itu seperti apa, sekarang sedang diukur. Cuman emang kita agak terlambat karena sekarang modelnya baru dan kami belum memenuhi, belum memahami sepenuhnya. Sehingga jadi keterlambatan, harusnya ini di awal Desember itu sudah selesai,”lanjut Andri

Masih kata Andri, “Tapi sekarang lebih mengukur kondisi kawasan Citamansakti itu. Sekarang itu statusnya dimana gitu, apakah udah mandiri atau masih inisiasi
atau seperti apa, nanti hasil pengukuran inilah yang akan muncul statusnya kawasan ini indeksnya dimana,”tandasnya.

Tinggalkan komentar