ONENEWSOKE.COM
SUKABUMI, — Cukup Viral ! Dengan beredarnya sebuah video yang telah diunggah via WhatsApp pribadinya salah satu warga masyarakat Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, di 10 hari lebih sebelumnya. Jum’at (31/10/2025).
Dimana warga tersebut mengkritisi kinerja pelaksana pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), yang berlokasi di pesisir pantai Palangpang Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, soal pembangunan talud nya.
Dalam Video yang diunggahnya via WhatsApp dan langsung dikirim ke WhatsApp orang lain, warga tersebut mengatakan,
“Ini talud kayanya kalau gini kayanya kurang begitu memuaskan, hanya sebatas tambalan, hanya sebatas renovasi ini, bukan baru ini,”ungkapnya
Masih kata warga, “Apa anggarannya seperti kaya begini bukan nih anggarannya nih ? Jadi bukan baru lagi ini mah nih, yang sudah ada ditambal.. ditambal ,”cetus warga dalam Video itu.
Perlu diketahui bersama, dimana pembangunan tersebut yang dilaksanakan oleh PT. Bumi Delta Hatten dengan Konsultan pengawasnya adalah CV Subang Raya Konsultasi.
Dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat (APBN) tahun 2025, sebesar Rp. 14.340.305.000, dengan waktu pelaksanaan 113 hari kalender, dan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Dan ini satuan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Adapun tujuan dari pembangunan tersebut adalah, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan, menjadikan kampung nelayan lebih modern dan kompetitif sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan secara signifikan.
Sementara itu, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat jelas dan berimbang atas beredarnya Video tersebut, Awak Media onenewsoke.com langsung mendatangi lokasi pembangunan tersebut dan meminta tanggapan “Akbar Yudi” selaku Assisten Projek Manager (APM), pada Kamis (30/25) pagi sekitar pukul 09:15 WIB.
Akbar menjelaskan, ” Kenapa hanya diperbaiki? Bukan buat baru. Kalau bisa dibilang buat baru, ada beberapa yang rusak yang parah kita dokumentasikan juga,
artinya bukan yang hanya kita tambal-tambal, kita dokumentasikan. Kita ada ukurannya, karena kami juga kan
diawasi pengawas,”ungkapnya.
Masih kata Ia, “Kami gak bisa mengklaim yang hanya kami tambah tingginya, misalnya 20 cm itu kami anggap sampai bawah, enggak terdokumentasi mana yang kami kerjakan, total perubahan
sama yang di perbaikan,”kata Akbar Yudi menambahkan.
Nah terkait kenapa itu dilakukan perbaikan, Lanjut Akbar Yudi, “Dikarenakan ya kami setelah rapat dengan dinas, ya ada pengawas ada orang dinas, ada dari ini juga
PPK. Bahwa mereka meminta untuk diperbaiki saja,”imbuhnya.
Menurut Akbar, penilaiannya ini kekuatannya sudah teruji berpuluh-puluh tahun. “Makanya mereka sayang untuk buat baru lagi gitu loh. Jadi yang masih kuat kita pertahankan tinggal diperbaiki, yang sudah rusak kita bongkar buat baru sesuai arahan PPK,”tukasnya.
Akbar juga menjelaskan, tidak mungkin dirinya bersama tim dilapangan menjalankan atau mengerjakan sesuatunya itu diluar instruksi atau arahan.
“Jadi kita hanya mengikuti arahan, apa yang disuruh dikerjakan. Kami juga nggak mau mereka nggak kasih arahan kami kerjakan. Karena kami kan dibayar sesuai arahan, dan sudah mengetahui pengawas juga,”tandasnya.
Sumber photo: SC Vidio warga
 









