ONENEWSOKE.com – Muhammadiyah memprediksi awal Ramadan 1447 Hijriyah jatuh pada 18 Februari 2026 berdasarkan perhitungan astronomis. Dari Oktober 2025, tersisa sekitar 130-135 hari menuju bulan suci tersebut.
Prediksi ini disampaikan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah melalui kalender Hijriyah Global Tunggal. Namun penetapan resmi masih menunggu sidang isbat Kementerian Agama.
Muhammadiyah (Who) memprediksi awal Ramadan 2026 (What) pada 18 Februari 2026 (When) di Indonesia (Where) berdasarkan perhitungan hisab astronomis (Why) melalui kalender Hijriyah Global Tunggal (How).
Media nasional seperti Kompas dan CNN Indonesia telah melaporkan prediksi ini sebagai acuan sementara masyarakat. Perhitungan hari menuju Ramadan bervariasi tergantung tanggal acuan.
Prediksi Awal Ramadan 2026
Muhammadiyah secara resmi menyatakan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Prediksi ini berdasarkan metode hisab yang mereka terapkan dalam sistem kalender Hijriyah.
Lembaga tersebut memiliki track record konsisten dalam mempublikasikan jadwal ibadah setahun penuh. Prediksi mereka sering menjadi acuan awal perencanaan masyarakat.
“Kami menggunakan metode hisab wujudul hilal yang telah baku dalam Muhammadiyah. Hasil perhitungan menunjukkan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026” – Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
Perhitungan Hari Menuju Ramadan
Berdasarkan prediksi 18 Februari 2026, dari tanggal 11 Oktober 2025 tersisa sekitar 130 hari menuju Ramadan. Perhitungan ini dilaporkan CNN Indonesia dalam coverage khusus mereka.
Namun angka ini bersifat dinamis dan bergantung pada tanggal acuan perhitungan. Media lain melaporkan variasi 132-135 hari dengan asumsi tanggal berbeda.
Sumber | Tanggal Acuan | Sisa Hari |
---|---|---|
CNN Indonesia | 11 Oktober 2025 | 130 hari |
Kompasiana | 6 Oktober 2025 | 135 hari |
Muhammadiyah | 1 Oktober 2025 | 133 hari |
Mekanisme Penetapan Resmi Pemerintah
Penetapan resmi awal Ramadan di Indonesia menjadi kewenangan Kementerian Agama melalui sidang isbat. Sidang ini digelar pada 29 Syaban untuk menetapkan berdasarkan rukyatul hilal.
Prosedur standar penetapan meliputi beberapa tahap:
- Tahap persiapan: Pengumpulan data hisab dari berbagai institusi
- Tahap pengamatan: Rukyat hilal di titik-titik strategis
- Tahap sidang: Pembahasan hasil pengamatan dan hisab
- Tahap penetapan: Pengumuman resmi melalui konferensi pers
Muhammadiyah menyatakan akan menghormati keputusan pemerintah meskipun memiliki metode perhitungan sendiri. Hal ini sesuai dengan tradisi keagamaan di Indonesia.
Implikasi Terhadap Jadwal Libur Nasional
Berdasarkan prediksi awal puasa 18 Februari, Idul Fitri 1447 H diperkirakan jatuh sekitar 19-20 Maret 2026. Pemerintah akan menerbitkan Surat Keputusan Bersama untuk cuti bersama.
Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian PANRB biasanya berkoordinasi menetapkan jadwal libur nasional. Keputusan final menunggu hasil sidang isbat.
Pemerintah telah menyiapkan skenario cuti bersama berdasarkan prediksi berbagai lembaga. Penyesuaian final dilakukan setelah penetapan resmi 1 Ramadan.
Kronologi Persiapan Menuju Ramadan
Persiapan menyambut Ramadan 2026 telah dimulai berbagai pihak. Masyarakat dapat memanfaatkan sisa 130 hari untuk persiapan optimal.
- Oktober-Desember 2025: Persiapan spiritual dan finansial awal
- Januari 2026: Pengumuman jadwal cuti bersama sementara
- Pertengahan Februari 2026: Sidang isbat penetapan 1 Ramadan
- 18 Februari 2026: Prediksi awal puasa berdasarkan hisab
Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan informasi resmi dari Kementerian Agama untuk kepastian jadwal ibadah.