One

Banjir Hantam Tamansari, Pemerhati Lingkungan: “Hentikan Izin dan Segala Kegiatannya”

www.onenewsoke.com/

BOGOR, – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tamansari dan sekitarnya menyebabkan banjir di beberapa wilayah RW 04 desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari dan wilayah Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari, diduga banjir yang disebabkan karena adanya pengikisan tanah dan pembangunan besar-besaran di wilayah Gunung Salak, Sabtu (05/07/2025).

Yudi Irawan salah seorang tokoh masyarakat mengatakan, “Banjir yang pertama kali terjadi di wilayah Tamansari akibat banyaknya pendozeran dan bangunan yang di duga melakukan penyempitan saluran air di hulu sungai sehingga  menyebabkan beberapa daerah di taman sari kebanjiran,”bebernya.

Selain itu dampak akibat dari adanya pendozeran yang di dilakukan berakibat banjir yang di sertai lumpur, yang sangat meresahkan masyarakat.

“Dan mirisnya lagi dengan kejadian ini pihak terkait yang ikut merusak lingkungan terkesan tidak perduli dengan sebab yang timbul,”kata Yudi menambahkan.

Yudi Irawan berharap agar kejadian banjir di wilayah Sukamantri dan Sirnagalih dapat perhatian serius dari pihak  pemerintah, dan bertanggung jawab untuk nyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Sementara itu, Andri pemerhati lingkungan hidup meminta kepada pemerintah daerah untuk mencabut ijin dan menghentikan segala kegiatan yang ada di wilayah Tamansari,

“karena apabila dibiarkan hal ini akan menimbulkan banjir yang lebih luas lagi ke berbagai wilayah,”tegasnya.

Andri menambahkan, Gunung Salak merupakan wilayah resapan air di wilayah Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor, dengan adanya kegiatan perusakan lingkungan dapat menyebabkan banjir akan meluas kemana-mana,”cetusnya.

Apabila pemerintah daerah tidak mencabut dan menghentikan segala bentuk kegiatan dan aktifitas yang menyangkut pembangunan yang ada di wilayah Gunung Salak tersebut.

“Jadi saya meminta kepada pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas, baik secara hukum maupun aksi nyata, sehingga tidak ada lagi kegiatan – kegiatan yang menyangkut pengrusakan alam.

Sampai berita ini ditayangkan belum ada tanggapan baik dari pemerintah Desa, Kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Bogor.

Koresponden : Baron

Tinggalkan komentar