www.onenewsoke.com/
SUKABUMI _ Ada apa? Sejak ambruknya rumah milik salah satu warga di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, hampir 2 minggu, korban belum ada tanda-tanda akan mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat baik dari Desa maupun pihak Kecamatan?
Diketahui, rumah tersebut milik Sugih warman, salah satu warga Kampung Cijambe, Rt 02/02 Desa Citepus. Kejadian ambruknya rumah warga tersebut pada tanggal 1 Maret lalu, pukul 2:30 Wib pagi. Diduga karena akibat derasnya hujan yang menghantam sekaligus menggerus pondasi bangunan rumah milik kepala keluarga dengan 4 orang anak tersebut.
Namun semenjak kejadian hingga berita ini ditayangkan, belum ada bantuan dari pihak Desa maupun Kecamatan. Hal itu sangat disesali oleh Ujang kakak daripada Sugih warman (red- korban)
“Saya sangat kecewa dengan pemerintah Desa maupun Kecamatan. Kenapa sangat lamban sekali untuk melakukan pertolongan, bayangkan mereka (korban) sudah mengalami kejadian ini semenjak hampir 2 minggu lalu, tetapi kenapa belum ada satupun aparat pemerintah yang datang untuk melihat kondisi korban hingga saat ini,” sesalnya.
Lebih jauh Ujang juga menjelaskan, bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini BPBD
“Sebelumnya saya sudah mencoba menghubungi anggota BPBD untuk meminta solusi atas peristiwa tersebut, apalagi saya juga khawatir bila nanti ada kejadian susulan. Tetapi anggota BPBD yang saya hubungi tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya mengatakan saat ini belum ada logistik, dan bila adapun harus berdasarkan laporan dari pihak desa,”beber Ujang
Kalau begitu lanjut Ujang, “bagaimana bisa ada bantuan dari BPBD, karena pihak Desa sendiri saja belum pernah melihat tempat maupun kondisi korban,”Ujang menambahkan
Ujang pun meminta kepada aparat Desa, kecamatan ataupun pihak terkait lainnya agar segera memperhatikan keluarga korban.
“Masa hampir 2 minggu belum ada bantuan apa-apa dari pemerintah? Sekurang-kurangnya aparat Desa itu mencoba untuk melihat bagaimana kondisi warganya, jika memang pemerintah belum bisa memberikan bantuan yang lain. Jangan menutup mata lah,”celotehnya.
Diakhir wawancaranya dengan Ujang, dirinya mengucapkan terima kasih kepada awak media yang tergabung di PSN (Pers Sukabumi Ngahiji),
“Saya ucapkan Terma kasih atas bantuan suportnya pada keluarga kami, terhadap Keluarga besar PSN, saya jujur tadinya tidak akan melibatkan rekan-rekan, namun diberi waktu sampai saat ini saling lempar kesana kemari dari pihak pemerintahnya. Dipikiri pikir, saya ini dianggap apa? seolah-olah dipandang sebelah mata, padahal semenjak saya komunikasi sudah diberi sinyal barangkali mengerti mereka. Semenjak kejadian, hanya kepala Dusun yang datang alias Kadus dia minta KK sama KTP buat diajukan ke BPBD, dan dihubungi pihak BPBD nya, jawabnya ya tadi itu. Setelah kejadian itu hampir anaknya pas lagi tidur, suka ada ular masuk hampir digigit, dan untungnya ketahuan sama orangnya,”tutupnya.
Sumber : Ujang
News update


Hukum & Kriminal, NasionalGudang Penimbunan Solar Bersubsidi: Dibongkar Mabes Polri

Daerah, Hukum & KriminalForum Kabuyutan Pakuan Pajajaran: Laporkan Perusakan Cagar Budaya Sumur Tujuh dan Lainnya
Berita Lokal, TeknologiDiskominfo Kabupaten Sukabumi: Narasumber Giat Konten Kreator Pemuda Gede Pangrango








