One

Naas, Pasutri Hanyut Terbawa Arus Sungai Cikamuning Saat Melintas

Kabar Desa

www.onenewsoke.com/

BREBES _ Abu Yazid (69) dan istrinya Karsem (58) yang merupakan petani warga Desa Sindangjaya RT. 19 RW. 4 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes tersebut dikabarkan hanyut saat melintas di sungai Cikamuning – Jibisole. Senin (14/2)

Sehari setelahnya, Selasa (15/2), satu korban berhasil ditemukan atas nama Karsem (58) sedangkan jasad Abu Yazid (69) suaminya, hingga berita diturunkan masih dalam pencarian tim SAR Brebes dan tim gabungan

“Saat ini baru Ibu Karsem saja yang berhasil ditemukan, sedangkan suaminya Bapak Abu Yazid masih dalam pencarian tim gabungan dengan warga sekitar,” Kata Kapten Arhanud Nediono, Danramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes, Selasa (15/2/2022)

Diterangkanya, kronologi kejadian bermula ketika seperti biasa dalam keseharianya sepasang suami istri tersebut pulang pergi berkebun yang harus menyeberangi sebuah sungai, sayangnya hari itu sungai biasa disebrangi mengalami debit air yang tinggi akibat curah hujan cukup exstrim .

“Hari itu kebetulan sedang panen jagung, mereka pergi pada pagi hari, siangnya keduanya pulang ke rumah untuk istirahat, sorenya sekitar pukul 15.30 WIB keduanya kembali berangkat ke kebun untuk melanjutkan panennya.

Setengah jam berselang, cuaca di wilayah Desa Sindangjaya tiba-tiba memburuk, yaitu datangnya hujan deras sehingga segera menyebabkan peningkatan debit air di Sungai Cikamuning-Jibisole.

Menjelang magrib atau sekitar pukul 17.30 WIB, Pak Yazid dan Ibu Karsem memaksakan diri pulang ke rumah dan memaksakan diri juga untuk menyeberangi Sungai Cikamuning-Jibosole dimana arus air mulai deras-derasnya

Kemudian pada saat menyebrang itulah kedua pasangan itu diterjang arus yang mendadak besar sehingga menghanyutkan keduanya” beber Danramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes

“Kita menghimbau warga setempat agar tidak memaksakan diri untuk berkebun di saat cuaca ekstrim, apalagi dengan menyeberang sungai besar dan sewaktu-waktu bisa berarus deras. Selain bahaya hanyut, cuaca ekstrim juga berpotensi terjadinya sambaran petir bagi petani yang sedang berteduh di bawah pohon atau di gubuk-gubuk sawah/lading,”pungkasnya. (*)

Tinggalkan komentar